Analisis Trading dan Kiat-kiat Trading untuk Yen Jepang
Pengujian level 149,26 terjadi ketika indikator MACD baru saja mulai bergerak turun dari garis nol, mengonfirmasi titik masuk yang valid untuk menjual dolar. Akibatnya, pasangan ini jatuh menuju level target 148,69. Pembelian dari level tersebut saat pantulan juga memungkinkan para trader untuk mengambil keuntungan sekitar 30 pip dari pasar.
Berita hari ini bahwa PMI Manufaktur dan PMI Jasa Jepang dirilis jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan oleh para ekonom memicu penjualan yen dan penguatan dolar. Para investor langsung bereaksi terhadap data ekonomi yang lemah, khawatir akan perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang dan, akibatnya, permintaan terhadap yen menurun. Faktor lain yang meningkatkan tekanan pada yen adalah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter hawkish-nya. Keyakinan pada stabilitas ekonomi AS, yang didukung oleh data makroekonomi terbaru, mendorong para investor untuk membeli dolar, menjadikannya aset yang lebih menarik. Namun, meskipun demikian, tidak ada lagi perbedaan signifikan dalam kebijakan moneter Jepang dan AS. Bank of Japan terus cenderung menaikkan suku bunga, sehingga rally dolar saat ini terhadap yen mungkin akan segera berakhir — terutama mengingat petunjuk dari bank sentral Jepang mengenai berlanjutnya pengetatan moneter.
Untuk strategi intraday, saya akan fokus terutama pada pelaksanaan Skenario #1 dan #2.
Sinyal Beli
Skenario #1: Hari ini, saya berencana untuk membeli USD/JPY saat mencapai titik masuk sekitar 149,95 (garis hijau pada grafik), dengan target di 150,73 (garis tebal hijau). Di sekitar level 150,73, saya berniat untuk keluar dari transaksi long dan buka posisi jual ke arah sebaliknya, dengan tujuan mendapatkan pullback 30–35 pip. Sebaiknya kembali beli pasangan ini saat koreksi dan pullback mendalam di USD/JPY. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan mulai naik.
Skenario #2: Saya juga berencana untuk membeli USD/JPY hari ini jika level 149,42 diuji dua kali berturut-turut sementara indikator MACD berada di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan USD/JPY dan memicu reversal ke atas. Pergerakan diantisipasi menuju level berlawanan 149,95 dan 150,73.
Sinyal Jual
Skenario #1: Saya berencana untuk menjual USD/JPY hanya setelah level 149,42 (garis merah pada grafik) ditembus, yang akan menyebabkan penurunan tajam pada pasangan ini. Target utama bagi penjual terletak di 148,76, tempat saya berniat untuk keluar dari posisi short dan segera membuka posisi beli ke arah sebaliknya, dengan tujuan mendapatkan pullback 20–25 pip. Tekanan menurun pada pasangan ini mungkin kembali kapan saja. Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah garis nol dan mulai menurun.
Skenario #2: Saya juga berencana untuk menjual USD/JPY hari ini jika level 149,95 diuji dua kali berturut-turut sementara indikator MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan USD/JPY dan memicu reversal ke bawah. Pergerakan diantisipasi menuju level berlawanan 149,42 dan 148,76.
Informasi di Grafik:
- Garis tipis hijau menunjukkan entri harga masuk tempat instrumen trading dapat dibeli.
- Garis tebal hijau menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau mengamankan keuntungan secara manual karena pertumbuhan harga tidak mungkin berlanjut ke atas level ini.
- Garis tipis merah menunjukkan entri harga masuk tempat instrumen trading dapat dijual.
- Garis tebal merah menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau mengamankan keuntungan secara manual karena penurunan harga tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini.
- Indikator MACD harus digunakan untuk menilai zona overbought dan oversold saat memasuki pasar.
Catatan Penting:
- Trader Forex pemula harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan masuk pasar. Disarankan untuk tidak masuk pasar sebelum rilis laporan fundamental penting agar terhindar dari paparan fluktuasi harga yang tajam. Jika Anda memilih untuk trading selama rilis berita, selalu gunakan order stop loss untuk meminimalkan potensi kerugian. Trading tanpa order stop loss dapat dengan cepat menghabiskan seluruh deposit Anda, terutama jika Anda mengabaikan prinsip pengelolaan uang dan trading dengan volume tinggi.
- Ingat, trading yang sukses memerlukan rencana trading yang terdefinisi dengan baik, seperti yang diuraikan di atas. Membuat keputusan trading impulsif berdasarkan situasi pasar saat ini adalah strategi yang merugikan bagi trader intraday.